Hakikat Sabar dalam Al Quran - Sabar sendiri berasal dari bahasa Arab, asal katanya adalah "Shobaro" yang membentuk infinitif (masdar) menjadi "shabran". Dari segi bahasa, sabar berarti menahan dan mencegah.
Sedangkan dari segi istilahnya, sabar adalah menahand iri dari sifat kegundahan dan rasa emosi, kemudian menahan lisan dari keluh kesah serta menahan anggota tubuh dari perbuatan yang tidak terarah.
Amru bin Usman mengatakan, bahwa sabar adalah keteguhan bersama Allah, menerima ujian dari-Nya dengan lapang dan tenang. Hal senada juga disampaikan oleh Imam al-Khowas, bahwa sabar adalah refleksi keteguhan untuk merealisasikan Al Quran dan Sunnah. Sehingga sesungguhnya sabar tidak identik dengan kepasrahan dan ketidak mampuan.
Kesabaran itu bukan semata-mata memiliki pengertian "nerimo atau nerima", ketidak mampuan dan identik dengan ketertindasan. Sabar sesungguhnya memiliki dimensi yang lebih pada pengalahan hawanafsu yang terdapat dalam jiwa insan.
Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk sabar ketika berjihad. Padahal jihad adalah memerangi musuh-musuh Allah, yang klimaksnya adalah menggunakan senjata (perang). Dalam berjihad, sabar diimplementasikan dengan melawan hawa nafsu yang menginginkan agar dirinya duduk dengan santai dan tenang dirumah.
Justru ketika ia berdiam diri itulah, sesungguhnya ia belum dapat bersabar melawan tantangan dan memenuhi panggilan ilahi. Sabar dalam jihad juga berarti keteguhan untuk menghadapi musuh, serta tidak lari dari medan peperangan.
Orang yang lari dan menghindar dari medan peperangan karena takut, adalah salah satu indikasi tidak sabar. Sabar juga memiliki dimensi untuk merubah sebuah kondisi baik yang bersifat pribadi maupun sosial, menuju perbaikan agar lebih baik dan baik lagi.
Bahkan seseorang dapat dikatakan tidak sabar, jika ia menerima kondisi buruk, pasrah dan menyerah begitu saja. Sabar dalam ibadah diimplementasikan dalam bentuk melawan dan memaksa diri untuk bangkit dari tempat tidur, kemudian berwudhu lalu berjalan menuju mesjid dan melaksanakan solat secara berjamaah.
Sehingga sabar tidak tepat jika hanya diartikan dengan sebuah sifat pasif, namun ia memiliki nilai keseimbangan antara sifat aktif dengan sifat pasif.
Sebar sebagaimana digambarkan dalam Al-Quran :
1. Sabar merupakan perintah Allah SWT
"Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan kepada Allah dengan Sabar dan Solat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (Q.S 2 : 153)
2. Larangan isti'ja (tergesa-gesa / tidak sabar)
"Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul dan janganlah kamu memeinta disegerakan (azab) bagi mereka..." (Q.S 46:35)
3. Pujian Allah bagi orang-orang sabar.
"... dan orang-orang yang bersabar dalam kesulitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar imannya dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa." (Q.S 2:177)
4. Allah SWT akan mencintai orang-orang yang sabar.
"Dan Allah mencintai orang-orang sabar" (Q.S 3:146)
5. Kebersamaan Allah dengan Orang-orang yang sabar.
"Dan bersabarlah kamu, karena sesungguhnya Allah itu beserta orang-orang yang sabar" (Q.S 8:46)
6. Mendapatkan Pahala surga dari Allah
"(yaitu) suga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya, sedangkan malaikat-malaikat masuk ketempat-tempat mereka dari semua pintu, (sambil mengucapkan) "Salamun'alaikum bima shabartum" (keselamatan bagi kalian, atas kesabaran yang kalian lakukan). Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu."
Demikian Artikel tentang Hakikat Sabar dalam Al Quran, Semoga ada manfaatnya :)
Demikian Artikel tentang Hakikat Sabar dalam Al Quran, Semoga ada manfaatnya :)
Add caption |
Artikel Lainnya
0 komentar:
Posting Komentar